Saturday, April 19, 2014

Menduga




Aku sudah menduga bahwa cinta yang kamu punya memang tidak bisa aku miliki selamanya. Ia berputar bak marmut yang sedang mencoba lari dalam sangkarnya. Kadang ia tenang damai dalam keindahan yang diciptakan. Tapi kadang ia gersang, seperti ingin lari lalu hidup pada kemauannya sendiri.

Seperti itukah cintamu? Berputar pada keadaan yang tidak bisa kita tentukan lamanya. Bertahan untuk menciptakan kedamaian, atau berlari mencari putaran lain yang akan kamu arungi?

Aku sudah menduga bahwa kasihmu tidak selamanya hanya untukku. Semu. Seperti senja yang hanya bisa dinikmati sebentar saja, lalu gelap tidak terlihat apa-apa.

Aku sudah menduga bahwa rasa itu memang tidak bisa kamu berikan selamanya. Maumu membagi kepada semua yang meminta, melindungi siapapun yang berlabuh dibahumu. Rasa itu, kamu bagi, selalu.

Aku sudah menduga, kamu akan pergi dalam kesakitan yang aku sendiri tidak tahu salahku apa. Salahku, salahmu atau bahkan salah kita berdua.

Dugaku benar. Cintamu hanya sekedar berbaring dari lelah pencarianmu.

Dugaku tepat, kamu hanya butuh sebuah cinta yang hanya diucap dalam kalimat.


No comments:

Post a Comment