Aku sudah menduga bahwa cinta yang kamu punya memang tidak
bisa aku miliki selamanya. Ia berputar bak marmut yang sedang mencoba lari
dalam sangkarnya. Kadang ia tenang damai dalam keindahan yang diciptakan. Tapi
kadang ia gersang, seperti ingin lari lalu hidup pada kemauannya sendiri.
Seperti itukah cintamu? Berputar pada keadaan yang tidak
bisa kita tentukan lamanya. Bertahan untuk menciptakan kedamaian, atau berlari
mencari putaran lain yang akan kamu arungi?
Aku sudah menduga bahwa kasihmu tidak selamanya hanya
untukku. Semu. Seperti senja yang hanya bisa dinikmati sebentar saja, lalu
gelap tidak terlihat apa-apa.
Aku sudah menduga bahwa rasa itu memang tidak bisa kamu
berikan selamanya. Maumu membagi kepada semua yang meminta, melindungi siapapun
yang berlabuh dibahumu. Rasa itu, kamu bagi, selalu.
Aku sudah menduga, kamu akan pergi dalam kesakitan yang aku
sendiri tidak tahu salahku apa. Salahku, salahmu atau bahkan salah kita berdua.
Dugaku benar. Cintamu hanya sekedar berbaring dari lelah
pencarianmu.
Dugaku tepat, kamu hanya butuh sebuah cinta yang hanya
diucap dalam kalimat.
No comments:
Post a Comment