Saturday, April 19, 2014

Hanya kamu-di Pikiranku, Tuan !




Ini bukan lagi tentang perasaan. Karena kamu teerlalu bodoh untuk tidak tahu atau pura-pura tidak dengar. Bahkan sampai pembantu dirumahmu akan tahu bagaimana perasaan ini tuan, hanya dari mimikku. Kamu terlalu berpura-pura untuk menjadikan semuanya biasa saja.

Ini bukan lagi tentang aku cinta kamu, bukan sebatas ucapan yang selalu tersekat diantara kerongkongan ketika aku ingin mengungkapkan. Atau mata yang gugup berpura-pura saat pandangan kita jatuh bertemu pada kedipan yang aku ingin waktu saat itu mati, berhenti, sampai aku puas memandangmu sedekat itu.

Ini semua bukan tentang itu Tuan, yang aku rasa kamu teralalu bosan untuk mendengarkan.  Yang aku rasa kamu terlalu lelah untuk memikirkan.

Tapi yang saat ini aku rasakan. Aku telah berjalan terlalu jauh kepadamu, tapi kau acuh tak menyadari itu. Aku terlalu letih untuk kau suruh berlari lagi. Karena yang aku kejar ternyata jauh dibelakang menganggapku orang paling bodoh nomor satu.
 
Ini tentang rasa letihku tuan, yang bahkan siapapun pernah merasakan. Diambang rasa bungkam pada kesakitan terdalam.

Mundur sebagi pecundang atau maju sebagai yang tidak tahu diri.

Diam sebagai yang disakiti atau menuntut untuk menyakiti.

Tuan, rasanya bahkan tidak ada keberpihakan.

Menjadikan aku perempuan paling tidak tahu diri. Tidak tahu malu atau bahkan tidak tahu kepribadianku.

Tapi mungkin yang aku tahu hanya kamu, di pikiranku, tuan.

No comments:

Post a Comment