Sunday, January 26, 2014

Masih Tentang Kamu



Kalau malam aku gelap, pekat pada bising yang sudah samar-samar lagi terdengar.
Kalau siang aku pudar, terhalang sinar yang memihak siapapun untuk meminta dipandang.
Kalau senja aku diasingkan, pada siluet keindahan yang banyak orang nantikan.
Lalu kapan aku dapat seperti kamu? Yang-masih-selalu-ada-dibenakku

Apa semua harus tentang  kamu?
Saat terjatuh aku dalam sakitnya sebuah perasaan rindu
Apa semua masih tentang cerita kita dahulu?
Saat tawa, suka,  dalam satu masa yang inginku tidak pernah digantikanya

Samuanya masih tentang kamu
Samar-samar hatiku berbisik “kapan kamu kembali kepadaku lagi?”
Tapi aku sudah tahu jawabanmu, pasti tidak tahu
Yang harus kamu tahu, disini, Semua masih tentang kamu.

Setiap Laki-Laki



Men are like that, “I valued you at first but then i flew away”

Men are like that, “I had all of your heart but then i flew away”

Kayak layangan yang sesukanya dia mainin. Diatinggikan, dia agungkan, lalu pas dia lelah dia jatuhkan, dia buang dan terakhir dia lupakan.

Laki-laki-akan-selalu-seperti-itu ? Mendapatkan, bosan lalu dia lepaskan. Padahal untuk dimiliki hati butuh jatuh yang dalam.  Dia butuh proses, bahkan kadang panjang. Butuh pendekatan, penembakan, pacaran.. dan ujung-ujungnya putus lagi.

Kalo memang dari awal kamu Cuma mau main sama perempuan, kenapa kamu tinggikan seolah kamu tidak akan pernah meninggalkan.

Kalo kamu memang dari awal Cuma mau pengakuan, lalu kenapa kamu dekap dia lama seolah cinta kamu itu akan selamanya?


Bahkan saat perempuan jatuh hatinya, ia telah tinggalkan tahtanya yang tinggi hanya untuk menyambangi seorang laki-laki. Ia turunkan derajatnya untuk berada di kasta yang sama. Makanya kenapa selalu cowok yang nembak, karena dia menarik perempuan dari tahta yang tinggi. Tapi cewek gak bisa narik laki-laki untuk sederajat dengan tahta ketinggianya. Lalu ketika dia jatuh, bahkan sangat dalam. Kamu (laki-laki) tinggalkan dia seolah dia dapat merangkak keatas sendiri, setelah sebelumnya kamu jatuhkan dia sedalam yang kamu mau. Dan yang harus kamu tahu, kembali pada posisi seperti sebelum mengenal kamu adalah tugas berat seorang perempuan ketimbang kamu jatuhkan hatinya.

Kalau kamu hanya untuk bersandar pada kelelahanmu yang sendirian, lalu kenapa kamu menjanjikan dia banyak hal? Bertingkah seolah kamu akan menjadi pelindungnya hingga bumi ini punah.

Tugas perempuan adalah selalu mengingat bahwa laki-laki akan selalu disambangi rasa itu. 

Kebodohanmu adalah, sudah tahu laki-laki seperti itu tapi kamu masih menyempurnakan seluruh hatimu untuk satu laki-laki yang suatu saat akan meninggalkanmu.

Friday, January 24, 2014

Dari Lo, Buat Tubuh Lo




Kalau suatu hari pabrik indomie dan semua mie instan yang enak di indonesia bangkrut, gue mungkin orang pertama yang akan selebrasi diantara kekecewaan orang. Coba lo sekarang bayangin gimana perasaan seseorang ketika sudah tidak boleh makan mie instan tapi kehidupanya dikelilingi mie instan. Temen kosan yang suka gak pengertian, adek-adek gue yang gatau diri sama kakaknya, sampe abang parkir yang suka makan gak liat-liat keadaan.

Iya. Gue udah gak boleh lagi, diharamkan dan bakal masuk penjara kalo makan indomie. Terakhir gue makan mie instan gue langsung mimisan sekecamatan. Terakhir minta popmie temen gue Cuma beberapa sendok, perut gue langsung gak karuan minta pingsan.
Iya. Gue lagi sakit. Yang penyakitnya agak kurang elit dan pengertian sama anak rantau. Intinya terjadi sesuatu dalam lambung dan usus gue. Yang bikin gue sendawa setiap menit bisa lima kali, kentut bisa 5 kali juga. Kalo lagi kumat-kumatnya, gue bahkan sendawa tiap detik. Dan yang paling ngeselin sejagat surabaya adalah kalo ada orang sebelah gue yang bilang “masuk angin tuh” gue selalu jawab senyum aja. Kalo gue Cuma masuk angin, harusnya gak sampe 6 bulan gini gue sendawa.

Gue mungkin jadi salah satu kandidat remaja paling menyedihkan di indonesia, karena diusia yang masih semuda ini gue sudah tidak bisa memakan indomie semau gue.
Gue udah rontgen, gue udah usg, gue udah tes darah, gue udah minum obat dokter, gue udah gak makan mie lagi tapi tetep aja penyakitnya gak sembuh. Sampe ada keputusan bahwa gue harus endoskopi. Gue gak kebayang aja harus serumit ini prosesnya padahal Cuma gara-gara sebungkus indomie goreng yang gue makan nyaris seminggu dua kali. Gue orang pertama yang nolak untuk di endoskopi. Kedua adalah nyokap. Gue rela berobat apapun, minum obat sebanyak apapun, minum jamu sepait apapun asal jangan endoskopi.

Setelah kita bolak balik buat cari pengobatan selama dua bulan. Dari di bekam rutin, minum madu terpait sedunia, makan gandum rutin, minum gingseng, harus di totok punggung yang sakitnya kayak digebukin orang sekelas. Bahkan pemulihan kalo abis gue ditotok punggung bisa satu minggu. Nyesek banget rasanya, tapi gue tau ini semua gara-gara kecerobohan yang gue bikin sama badan gue sendiri.

Lo mungkin makan apa aja yang lo mau, makan sambel sepedes mungkin, minum kopi setiap pagi, makan mie gak tau diri, beli jajanan yang gak jelas asal usulnya. Tapi gak semua makanan itu badan lo mau terima. Mereka mungkin fine fine aja, tapi lama kelamaan dia bakal meronta, merusak tubuhnya sendiri. Makan gak teratur, makan semaunya, makan sebanyaknya, perut lo gak bisa lo semau-mauin terus. Belum lagi gue harus meninggakan bebrapa makanan yang gue sangat cintai tapi udah gak boleh gue makan. Apapaun makanan yang bersanten, eh gila, nasi padang, rendang, ayam gule, berapa banyak makanan di indonesia yang bahan dasarnya adalah santen? Banyak buanget kan dan itu semua enak. Gue harus ninggalin sambel, gue harus ninggalin beberapa sayur yang dilarang, bahkan banyak buah yang gak bisa gue makan, kacang, kopi dan nomor satu adalah INDOMIE. 

Karena gue bertindak semaunya, gue akhirnya harus meninggalkan apa yang gue cintai. Lo semua pasti gak mau kan? Meninggalkan sesuatu yang masih lo sayang karena kecerobohan yang lo buat diawal.. jadi mending jaga kesehatan tubuh lo sekarang. Setidaknya makan sayur, jangan kuahnya doang. Makan buah, jangan kulitnya doang. Udah ada anak 11 tahun yang kena storke karena teledor makan, udah banyak anak SMA yang asem urat kolesterol karena makanya asal. Lo mau? Jadi bagian kita (para anak muda yang banyak penyakitnya)

“Masih muda, udah nikmatin aja”

Yaudah lo masih muda, nikmati sakitnya gak lama lagi. Masa tua lo bakal gak sebahagia yang lo inginkan. Dibanding dengan pola makan sehat saat lo masih muda, tua pasti bakal jaya. Mati masuk sorga.

Setidaknya tahan makan indomie setiap hari. Iya gua tau lo anak kosan. Satu bungkus duaribu yang lo makan dengan alasan irit itu bakal bikin lo boros pengobatan dimasa depan.