Saturday, September 27, 2014

Let's Have Some Dinner!!




My favorite things is to have a dinner with my friend and talk about life. Bagi gue posisi makan adalah paling nyaman untuk membicarakan sesuatu. Gak hanya makan malam, pagi, siang atau sekedar makan roti dengan posisi duduk, berdua, atau rame-rame. Ditempat yang paling tidak nyaman sekalipun kadang gue berusaha untuk tetap bicara tentang sesuatu. Hanya sekedar bercanda, ngomongin orang atau bahasan yang lebih serius.

Gue sering sengaja membuka pembicaraan yang jauh dari pembicaraan kita sebelumnya. Tentang tetangga gue yang nyebelin, terus gue serempetin ini itu. Kadang gue ngobrol soal masa depan mau jadi apa, mau kayak gimana. Pembicaraan apapun, bagi gue paling nyaman adalah ketika lo sama temen lo duduk diposisi nyaman dan gak ada abisnya cerita.

Kalo ada masalah sama temen gue, gue kadang sulit menemukan moment untuk setidaknya cari tau akar masalahnya dimana. Kenapa dia diemin gue, kenapa tadi ngomel-ngomel, kenapa gak suka ama sikap gue yang kayak gini. Dan bagi gue moment yang paling pas adalah pas makan. Pernah gue berantem malem-malem, paginya gue ajak dia sarapan. Awalnya gue gak mau bahas apapun dan milih untuk diem. Tapi dia mulai, dan yang ada sarapan itu jadi ajang nangis-nangisan.

Pernah gue dalam keadaan sangat marah sama temen gue itu, terus gue sengaja untuk ngajak dia makan diluar. Kalo dipikir emang gak rasional, gue lagi marah sama orang itu dan malah gue ngajak dia makan diluar. Karena kalo gak kayak gitu bagi gue masalahnya gak akan pernah selesai. Amarah gue bakalan terus naik tanpa tau alesannya sebenernya apa.

Emang kalo kata orang dulu makan sambil ngomong itu gak baik, tapi setelah makan kan lo masih ditempat duduk yang sama. Dan disitulah dimulai perbincangannya. Jangan awalin perbincangan ketika lo baru pesen makanan. Percaya sama gue makanan itu jadinya gak enak dan atau lo jadi gak makan. Ketika udah tinggal beberapa sendok terakhir, lo bisa mengawali pembicaraan. Bahkan gue pernah hampir dua jam duduk ditempat yang sama karena terlalu asik bahas masalah kita.

So if you have a problem let’s have some dinner!!



Saturday, September 13, 2014

Kembali pada Masanya




Sometimes i feel like going back in time to do two things ; fix the mistakes that i made. Sengaja ataupun dengan sangat tidak sengaja. Yang terlintas atapun tidak sama sekali terlintas dalam benak gue. Second thing is cherish the moment i have taken for granted. Gue pengen membuat apa yang sudah gue dapatkan menjadi sesuatu yang paling berharga. Cara tebesar adalah mensyukurinya. Gue kerap terlalu larut sampai lupa bersyukur dengan apa yang Tuhan beri kepada gue. Gue kerap luput terlalu bangga dan bahagia sampai lupa menghargai setiap apa yang didekat gue. Gue pengen menghargai tentang setiap apa yang terjadi dalam hidup gue.

Dan karena kenangan tidak bisa diulang, maka gue ingin menyempurnakan setiap hal yang gue lakukan untuk menjadi kenangan yang membanggakan untuk diceritakan. Menyempurnakannya untuk tidak ada kesalahan atau bahkan penyesalan yang datang kemudian.

Gue pengen kembali kemasa dimana gue bisa menjadi bangga atas diri gue sendiri. Merubah diri gue jadi lebih baik bahkan orang-orang yang berada didekat gue. Bukan karena gue tidak mensyukuri apa yang sekarang ada ditangan gue, gue Cuma merasa rindu masa-masa gue dulu. Gue pengen kembali pada suatu masa dimana gue bisa membenarkan sesuatu yang sampai saat ini seharusnya menjadi kesalahpahaman biasa. 

Gue hanya ingin dikenang sebagai orang yang terlahir tidak sia-sia. Gue pengen setidaknya ada yang mengenang gue dengan kebaikan yang gue punya, walaupun sedikit saja.

And so i just feel like ging back in that times. Dan lalu gue berpijak pada takdir Tuhan yang tidak pernah dianggap sia-sia.

Tuesday, September 9, 2014

Dari MK saya belajar



Dari MK saya belajar, mana yang benar berjuang atau hanya ingin nampang.

Dari MK saya belajar, mana yang benar mati-matian atau hanya ingin mematikan kawan.

Dari MK saya tahu, mana yang totalitas atau yang hanya sepintas

Dari MK saya tahu, mana yang berjuang sampai akhir atau hanya datang dititik terakhir.

Dari MK saya sadar, bahwa kawan didekat saya akan tiba-tiba menjadi lawan

Dari MK saya sadar, bahwa mereka yang tidak saya kenal akan jadi yang paling pengertian.

Dari MK saya paham mana kawan dekat yang hanya menanyakan kabar tanpa memberi bantuan

Atau kawan jauh yang membantu dengan penuh perhatian.

Dan dari MK saya mengerti bahwa apa yang saya lakukan mati-matian akan dipandang sebelah mata oleh beberapa orang.

Dan dari MK saya mengerti, bahwa semua ini memang kembali pada diri kita sendiri.

Terimakasih kawan, setidaknya kalian membuat saya belajar....