Sunday, January 26, 2014

Setiap Laki-Laki



Men are like that, “I valued you at first but then i flew away”

Men are like that, “I had all of your heart but then i flew away”

Kayak layangan yang sesukanya dia mainin. Diatinggikan, dia agungkan, lalu pas dia lelah dia jatuhkan, dia buang dan terakhir dia lupakan.

Laki-laki-akan-selalu-seperti-itu ? Mendapatkan, bosan lalu dia lepaskan. Padahal untuk dimiliki hati butuh jatuh yang dalam.  Dia butuh proses, bahkan kadang panjang. Butuh pendekatan, penembakan, pacaran.. dan ujung-ujungnya putus lagi.

Kalo memang dari awal kamu Cuma mau main sama perempuan, kenapa kamu tinggikan seolah kamu tidak akan pernah meninggalkan.

Kalo kamu memang dari awal Cuma mau pengakuan, lalu kenapa kamu dekap dia lama seolah cinta kamu itu akan selamanya?


Bahkan saat perempuan jatuh hatinya, ia telah tinggalkan tahtanya yang tinggi hanya untuk menyambangi seorang laki-laki. Ia turunkan derajatnya untuk berada di kasta yang sama. Makanya kenapa selalu cowok yang nembak, karena dia menarik perempuan dari tahta yang tinggi. Tapi cewek gak bisa narik laki-laki untuk sederajat dengan tahta ketinggianya. Lalu ketika dia jatuh, bahkan sangat dalam. Kamu (laki-laki) tinggalkan dia seolah dia dapat merangkak keatas sendiri, setelah sebelumnya kamu jatuhkan dia sedalam yang kamu mau. Dan yang harus kamu tahu, kembali pada posisi seperti sebelum mengenal kamu adalah tugas berat seorang perempuan ketimbang kamu jatuhkan hatinya.

Kalau kamu hanya untuk bersandar pada kelelahanmu yang sendirian, lalu kenapa kamu menjanjikan dia banyak hal? Bertingkah seolah kamu akan menjadi pelindungnya hingga bumi ini punah.

Tugas perempuan adalah selalu mengingat bahwa laki-laki akan selalu disambangi rasa itu. 

Kebodohanmu adalah, sudah tahu laki-laki seperti itu tapi kamu masih menyempurnakan seluruh hatimu untuk satu laki-laki yang suatu saat akan meninggalkanmu.

No comments:

Post a Comment