Men are like that, “I valued you at first but then i flew
away”
Men are like that, “I had all of your heart but then i flew
away”
Kayak layangan yang sesukanya dia mainin. Diatinggikan, dia
agungkan, lalu pas dia lelah dia jatuhkan, dia buang dan terakhir dia lupakan.
Laki-laki-akan-selalu-seperti-itu ? Mendapatkan, bosan lalu
dia lepaskan. Padahal untuk dimiliki hati butuh jatuh yang dalam. Dia butuh proses, bahkan kadang panjang. Butuh
pendekatan, penembakan, pacaran.. dan ujung-ujungnya putus lagi.
Kalo memang dari awal
kamu Cuma mau main sama perempuan, kenapa kamu tinggikan seolah kamu tidak akan
pernah meninggalkan.
Kalo kamu memang dari awal Cuma mau pengakuan, lalu kenapa
kamu dekap dia lama seolah cinta kamu itu akan selamanya?
Bahkan saat perempuan jatuh hatinya, ia telah tinggalkan
tahtanya yang tinggi hanya untuk menyambangi seorang laki-laki. Ia turunkan
derajatnya untuk berada di kasta yang sama. Makanya kenapa selalu cowok yang nembak, karena dia menarik
perempuan dari tahta yang tinggi. Tapi cewek
gak bisa narik laki-laki untuk sederajat dengan tahta ketinggianya. Lalu ketika
dia jatuh, bahkan sangat dalam. Kamu (laki-laki) tinggalkan dia seolah dia
dapat merangkak keatas sendiri, setelah sebelumnya kamu jatuhkan dia sedalam
yang kamu mau. Dan yang harus kamu tahu, kembali pada posisi seperti sebelum
mengenal kamu adalah tugas berat seorang perempuan ketimbang kamu jatuhkan
hatinya.
Kalau kamu hanya untuk bersandar pada kelelahanmu yang sendirian,
lalu kenapa kamu menjanjikan dia banyak hal? Bertingkah seolah kamu akan
menjadi pelindungnya hingga bumi ini punah.
Tugas perempuan adalah selalu mengingat bahwa laki-laki akan
selalu disambangi rasa itu.
Kebodohanmu adalah, sudah tahu laki-laki seperti
itu tapi kamu masih menyempurnakan seluruh hatimu untuk satu laki-laki yang
suatu saat akan meninggalkanmu.
No comments:
Post a Comment