Friday, March 13, 2015

Catatan Sebuah perjalanan

"if travel teaches us how to see, how come every time all i see is you?"



Setelah sekian lama gue udah stuck sama kegiatan di kampus . Menunda keinginan diri buat traveling lagi. Hari ini gue memutuskan buat mulai itu semua kayak dulu. Menurut gue travel adalah proses mencari jati diri. Ketemu orang baru, kenalan, ngobrol, lihat realitas sekitar, kejadian lucu dan gak terduga. Itu semua didapatkan ketika kita berani beranjak dari kasur kita. Keluar, sekedar berjalan dan memhami keadaan. Mungkin kasur memang tempat terbaik untuk merebahkan lelah seharian dari tugas yang gak kelar-kelar. Tapi kebahagiaan ketika kita melihat apa yang tidak orang lihat tidak akan pernah bisa diungkapkan.

Gue suka jalan-jalan, oke gue ulang. Gue cinta jalan-jalan. Sekedar jalan kaki dari kampus sampe kosan (oke yang ini kalo kaki gue lagi gak super mager aja sih) sampe naik angkot gak tau tujuan. Gue suka melihat sekitar.Semisal orang berantem di jalan, kecelakaan. Ada banyak hal yang gue dapatkan dari apa yang gue lihat di sekitar. Pernah gue satu angkot sama orang struk yang bikin panik satu angkot karena air liurnya terus keluar. Pernah gue satu angkot sama ibu-ibu dan bapak yang berantem cuma karena hal sepele dan akhirnya keduanya diturunkan. Gue suka sama cerita yang gue dapat ketika gue berjalan dan memahami sekitar. Gue cinta semuanya.

Setelah lama gue hanya fokus sama kuliah gue dan meninggalkan kegemaran gue ini, bahkan sampe bisa gue menabung dengan jumlah besar saking gue jarangnya jalan-jalan. Gue memutuskan untuk memulai kembali apa yang gue cintai ini.

Dulu sekali, sebelum gue menemukan orang yang selalu bersedia nemenin kemanapun gue mau. Gue akan sangat mudah untuk berjalan sendirian. Gue akan sangat mudah untuk sekedar mencari makan sampai bahkan harus ke kota lain dan lalu kembali pulang, dengan hanya sendirian.

Tapi karena ketergantungan yang gue sendiri ciptakan. Untuk melakukannya dengan berdua, bersama dengan sahabat gue ini. Maka akan janggal ketika gue melakukannya sendirian. Sampai bahkan ketika dia sibuk dengan berbagai urusannya, gue memilih untuk mengundurkan niat gue untuk pergi ke suatau tempat.

Dan saat pertama gue memulai perjalanan ini sendirian. All the things that i see is you.
Bagi gue jalan sendirian rasanya janggal. Aneh dan selalu ada yang kurang.

No comments:

Post a Comment