Bahagia itu
diciptakan, bukan ditunggu sampai masanya datang. Tapi kebanyakan dari kita
sibuk mencari kebahagiaan yang kata kebanyakan orang adalah tujuan. Melupakan
banyak hal dan fokus mencari-cari kebahagiaan yang dia anggap disembunyikam.
Menyalahkan pihak lain bahwa kebahagiaanya telah direnggut atas nama
pengkhianatan.
Padahal bahagia itu, kita yang ciptakan, kita yang puya aturan
dan kita yang merasakan. Bukan mereka, bukan siapapun yang selalu dianggap
sebagai kontrol pemilik rasa bahagia.
Mereka gak berhak apa-apa. Karena bahagia
itu elo yang tentuin, lo yang rasain dan lo yang jalanin.
Sebagian
kita sibuk nyari dimana waktu agar selalu terciptanya bahagia. Menghabiskan
banyak kesia-siaan dengan mengindikasikan akan datangnya kebahagiaan. Uang, waktu,
perasaaan, bahkan diri kita sendiri untuk mencari bahagia. Padahal, kalau sudah
masanya tiba ia akan datang tanpa pernah meninggalkan sedikitpun kesia-siaan
yang tidak pantas untuk di jadikan jaminan. Ia akan datang, pada masa yang kita
sendiri tidak akan tahu kapan tepatnya membuat kita tersenyum bangga pernah
jadi yang sempurna versi kita didunia.
Kalo temen
gue banyak yang sering bilang “bahagia banget mereka yang tinggal di korea
selatan, setiap hari bisa ketemu artis ganteng yang operasi-an”. Okey sekarang
bisa dijamin semua orang yang tinggal di Korsel bahagia? Emang gak pernah
denger soal ada berapa ratus orang yang
bunuh diri setiap tahunya. Dengan dasar bahwa mereka kehilangan
kebahagiaan. Ada juga yang masih beranggapan kolot “enak banget yang hidup
dijaman Pak Harto, disajikan harga-harga sangat murah” lah emang lo lupa
kerusakan apa yang dibuat sama doi dari soal reformasi yang bikin ratusan anak
jadi yatim secara serempak sampe kejinya rasis terhadap kaum pribumi yang lebih
parah soal utang yang.. ya sudahlah.
Dan pernyataan paling bikin gemes
sekabupaten adalah “bahagia ya mereka yang punya pacar” lah emang lo lupa
terakhir disakitin kayak apa tau ama pacar lo. Atau yang gak tau rasanya kayak
apa. Emang lo menyaksikan setiap orang yang punya pacar selalu tertawa sampe
pegel mulutnya. Enggak kan, ada saatnya dia nangis, bete tingkat rumahnya mau
di ancurin satpol pp atau stress sendiri kayak orang gila.
Karena bahagia
itu milik kita masing-masing. Akan ada orang yang merasa bahwa dirinya gak
pernah bahagia, karena dia sibuk mencari kebahagiaan sampai mengabaikan
kebahagiaan yang datang. Sehingga yang ditemukan adalah kesengesaraan yang
bertubi-tubi karena ia menolak kebahagiaan yang pada takdirnya tuhan berikan.
Akan ada orang yang merasa bahwa dirinya selalu bahagia. Diiringi dengan rasa
syukur dari setiap kesengsaraan yang dianggapnya sebagai kebahagiaan.
Mengapa ada
orang yang selalu tertawa? walaupun beban yang dipikul seharusnya menekuk
tawanya dari dunia. Karena ada orang yang menganggap bebanya adalah kebahagiaan
yang diciptakan oleh tuhan. Menganggap kesengsaraan yang dihadapkanya adalah
kebahagiaan yang ditutupi oleh rasa dengki.
Kalau kita selamanya menutupinya
dengan dengki, maka selamanya bahagia tidak akan pernah dilihatnya. Coba buka
sedikit, intip apa yang kita benci pada dunia ini. Apa yang kita rasakan
sebagai kesengsaraan adalah kebahagiaan yang dibalutkan kebencian. Bagaimana
kita tahu ada emas didalamnya jika kita selalu menutupinya dengan kotoran. Dan
menggunjingnya sebagai hal yang tidak pantas untuk didapatan.
Karena
bahagia itu punya lo, hak lo dan lo yang ciptain.
Jadi,
sekarang udah ngerasa bahagia? J
No comments:
Post a Comment