Thursday, June 26, 2014
Atas nama pertemanan, tuan!
Apa yang paling membuat orang didunia ini merasa bangga? Dicintai atau terlalu dalam mencintai. Dan cinta apa yang paling dikagumi oleh manusia? Memiliki atau hanya mengangguminya dari balik tirai yang samar-samar dapat memandanginya.
Takdir adalah hal yang tidak dapat kita kembalikan. Tapi hanya dapat kita lewati, seraya mensyukuri dari keputusan-keputusan yang sebelumnya kita ambil.
seperti hati, yang diam-diam mencintai tanpa dapat sebelumnya kita larang. Seperti cinta, yang dengan tiba -tiba menjadi rasa pada orang yang sebelumnya tidak kita duga.
Kita, dari awal hanya berikrar untuk menjadi teman bukan? Atas segala masa dari cerita yang akan kita kenang sama-sama. Pada saat dimana kita sama-sama ingin kembali dan memutarnya. Berdua saja, sebagai teman yang pernah mengukir sejarah. Semoga aku menjadi masa yang akan kamu rindukan.
Karena rasa ini tidak dapat dibantah. Maka, tuan. Ijinkan aku hanya mengagumimu tanpa pernah menjadikan persahabatan ini runtuh. Ijinkakan aku hanya memendam ini dari rasa yang muncul dibalik kebodohanmu, kecuranganmu, tawamu dan bahkan semua hal dari apa yang pernah aku lihat dalam dirimu.
Sebelumnya, aku bersumpah untuk mengubur ini agar tidak terlalu dalam dan membuat kita menjadi sulit berteman. Tapi rasanya, tuan, seperti terlalu bodoh untuk membuang rasa yang aku sendiri masih menikmatinya. Rasanya terlalu aneh untuk menolak rasa dari apa yang aku sendiri masih terlalu nyaman merasakannya.
Tapi kita sudah berikrar dari awal. Untuk menjadikan ini sebatas teman satu derita dalam keadaan yang sama. Maka tuan, apa yang kita ikrarkan tidak dapat aku hilangkan begitu saja.
Atas nama rasa yang semakin hari semakin bergejolak. Semakin kau dekati aku semakin menuncak.
Aku kubur tuan. Hanya dengan tersenyum memandangimu yang mendekat. Hanya dengan menasehatimu untuk dapatkan cinta yang teramat kamu puja. Aku hanya tidak ingin kehilangan, kamu sebagai teman dekatku, tuan. Dengan hanya memendam ini saja. Dan menghilangkannya secara perlahan. Karena pada masanya rasa ini akan hilang. Dengan kamu ketahui terlebih dahulu atau tanpa kamu pernah menduganya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment