Bagaimana
bisa? Cinta pertamaku telah jatuh cinta pada perempuan lain yang bahkan sejak
aku belum lahir. Laki-laki pertama yang aku cintai mencintai orang yang juga
aku sangat cintai.
Saat
sebuah pagi dia duduk dengan kopi dan korannya, bersama orang yang dia cintai
itu, berdua dengan hangat berbincang soal masa depan. Aku akan cemburu dan lekas naik ke pangkuanya
meminta rasa yang sama. Bercengkrama, sedikit saja merasakan cinta yang juga
dia berikan kepadaku.
Saat wajahnya kusut baru pulang kerja, dan orang yang dicintainya itu tersenyum
merekah diruang tamu seraya membawakan segelas air putih, aku akan lebih dulu
memeluknya, memberi kecupan mesra.
Aku
selalu cemburu, saat cinta pertamaku itu, juga memberikan cintanya pada orang
lain yang selain aku. Saat aku fikir yang diberi hadiah istimewanya hanya untuk
aku seorang, justru malah dia berikan pada orang lain atau cinta matinya itu.
Aku kesal juga cemburu. Tapi lalu dia menghampiriku, “kan sudah dibelikan
mainan” seraya menggendongku manja.
Ini cinta, yang bahkan sampai saat aku
dewasa masih terasa.
Sampai
pada saat aku menemukan laki-laki lain, dan cinta yang dulu aku miliki
satu-satunya untuk laki-laki itu terbagi pada laki-laki lain. Dia hanya
tersenyum semanis yang biasanya ia lakukan, hangat, menenangkan.
Ia bahkan tidak sedikitpun melarangku
mencintai laki-laki lain itu, walaupun ia tau, cintaku mungkin padanya tidak
seperti dulu. Tapi sekali lagi, ia tersenyum manis kepadaku.
Sampai
pada saatnya laki-laki lain itu pergi meninggalkan aku, cinta pertamaku itu,
memeluku yang menangis tersedu. Dia tidak pernah bilang bahwa laki-laki seperti
itu, yang dia katakan adalah dia akan selalu bersamaku.
Kalau
aku bisa, untuk jatuh cinta, sebelum ibuku mencintai dia. Kalau saja aku bisa,
berada diumur yang sama serta hidup memiliki keluarga bersamanya.
Aku
akan teramat mencintainya dan tidak akan mungkin melepasnya. Bahkan sampai
Tuhan yang menakdirkan untuk siapa yang lebih dulu meninggalkan.
Cinta
pertamaku itu, Ayahku. Laki-laki yang dengan kumis tipis selalu merayuku dengan
ciuman setiap pagi. Mengatakan cintanya
sebelum aku lelap dan memimpikan dia.
No comments:
Post a Comment