Friday, March 14, 2014

Bagaimana Bisa, Cinta Pertamamu Mencintai-Orang-yang-Amat-Kamu-Cintai Juga ??




Bagaimana bisa? Cinta pertamaku telah jatuh cinta pada perempuan lain yang bahkan sejak aku belum lahir. Laki-laki pertama yang aku cintai mencintai orang yang juga aku sangat cintai.

Saat sebuah pagi dia duduk dengan kopi dan korannya, bersama orang yang dia cintai itu, berdua dengan hangat berbincang soal masa depan.  Aku akan cemburu dan lekas naik ke pangkuanya meminta rasa yang sama. Bercengkrama, sedikit saja merasakan cinta yang juga dia berikan kepadaku.
 
Saat wajahnya kusut baru pulang kerja, dan orang yang dicintainya itu tersenyum merekah diruang tamu seraya membawakan segelas air putih, aku akan lebih dulu memeluknya, memberi kecupan mesra.

Aku selalu cemburu, saat cinta pertamaku itu, juga memberikan cintanya pada orang lain yang selain aku. Saat aku fikir yang diberi hadiah istimewanya hanya untuk aku seorang, justru malah dia berikan pada orang lain atau cinta matinya itu. 
Aku kesal juga cemburu. Tapi lalu dia menghampiriku, “kan sudah dibelikan mainan” seraya menggendongku manja. 

Ini cinta, yang bahkan sampai saat aku dewasa masih terasa.

Sampai pada saat aku menemukan laki-laki lain, dan cinta yang dulu aku miliki satu-satunya untuk laki-laki itu terbagi pada laki-laki lain. Dia hanya tersenyum semanis yang biasanya ia lakukan, hangat, menenangkan.   

Ia bahkan tidak sedikitpun melarangku mencintai laki-laki lain itu, walaupun ia tau, cintaku mungkin padanya tidak seperti dulu. Tapi sekali lagi, ia tersenyum manis kepadaku.


Sampai pada saatnya laki-laki lain itu pergi meninggalkan aku, cinta pertamaku itu, memeluku yang menangis tersedu. Dia tidak pernah bilang bahwa laki-laki seperti itu, yang dia katakan adalah dia akan selalu bersamaku.

Kalau aku bisa, untuk jatuh cinta, sebelum ibuku mencintai dia. Kalau saja aku bisa, berada diumur yang sama serta hidup memiliki keluarga bersamanya.

Aku akan teramat mencintainya dan tidak akan mungkin melepasnya. Bahkan sampai Tuhan yang menakdirkan untuk siapa yang lebih dulu meninggalkan.

Cinta pertamaku itu, Ayahku. Laki-laki yang dengan kumis tipis selalu merayuku dengan ciuman  setiap pagi. Mengatakan cintanya sebelum aku lelap dan memimpikan dia.

No comments:

Post a Comment