Wednesday, February 26, 2014

Lalu Salah Siapa Lagi?

Kamu tahu rasanya dibohongi?
Seperti luka yang diperas saat ia masih menganga. Perih bahkan lebih dari sekedar pedih.
Lalu bagaimana jika yang membohongimu itu orang terkasih yang kamu puja sejak kamu dilahirkan ke muka bumi ini?

Dia pernah berbohong. Demi kebaikanmu, bukan untuk kebaikan dia.
Tapi disaat lain, dia berbohong demi kebaikanya, yang bahkan sedikitpun tidak kamu suka.

Lalu salah siapa?
Salah bahagia?
Yang datang tidak sesuai alur keinginan manusia.

Bagiku cukup bahagia dengan apa yang Tuhan berikan. Tapi mungkin bagimu, bahagia itu uang, bahagia itu jabatan.

Lalu salah siapa?
Salah Tuhan yang memberikan nafau berbeda pada setiap manusia?
Yang denganya-jika nafsu disamakan akan banyak perselingkuhan.

Air mata bahkan bukan jawaban atas semua kebohongan yang dengan susah payah ditutupi. Tidak bisa kamu merengek pada kesalahan untuk meminta waktu yang mengulangnya dari awal.

Lalu salah siapa jika orang yang kamu cintai-dengan-bahkan sebelum kamu tahu cinta itu apa, berbohong untuk sesuatu yang kamu sendiri tidak tahu alasannya.
Salah siapa jika ia mengumpat sejumlah kata benci yang ia tutupi dalam senyumannya setiap pagi?

Atau.. salah siapa jika ia berbohong untuk hatinya yang merasa gagal menjadi seseorang yang memiliki syurga.

No comments:

Post a Comment