Tuesday, August 20, 2013

Demi kamu, Cintaku, asal bukan agamaku.


Karena perbedaan dihadirkan untuk kesatuan.
Dalam cinta yang damai, utuh, untuk saling menghadirkan kebahagiaan.

Tapi berbeda tak selamanya berujung bahagia.

Beda, Cuma dari soal potongan rambut, alis mata sampe agama.
Beda, Cuma dari soal jurusan, kesukaan sampe kepercayaan.
Kalo aku percaya kamu gak bakal selingkuh, mungkin kamu percaya aku terlalu mudah untuk diduakan. 

Kalo aku percaya Tuhan itu ada, tapi kamu percaya Tuhan itu Cuma buatan manusia.
Kita berbeda, Cuma soal jenis kelamin, kegemaran sampai kebiasaan.
Kalo kamu pergi setiap minggu ke gereja. Aku harus setiap hari ke mesjid jalanin perintah Tuhan.

Ini  soal kepercayaan. Soal aku sama Tuhanku dan kamu sama Tuhanmu.

Tapi ada satu hal yang buat perbedaan kita ini jadi satu. Tentang perasaan. Tentang hati kita dalam magnet kesatuan. Bagaimana hati kita bertemu dalam satu pandangan disela banyak perbedaan.
Jalani saja dulu, sampai waktu berbicara.

Aku akan meninggalkan apapun demi kamu, cintaku, asal bukan agamaku. Kamu mungkin juga begitu.

Jadi biarkan waktu yang hadirkan cinta kita dalam takdir kita sendiri, tidak tahu dimana ujungnya.
Sampai kita tahu  dimana Labuan takdir kita, digenggaman masing-masing Tuhan kita.



Jagakarsa 18 agustus 2013
22.10


Bedasarkan atas pengalaman teman. Bukan saya.
Bukan kejadian yang sedang saya alami.

No comments:

Post a Comment